Selasa, 18 November 2008

HIV / AIDS (Sains)

HIV dan AIDS:

Strategi HIV/AIDS Nasional 2003-2007 - Sebuah kutipan

Departmen Pendidikan Nasional: Strategi Pencegahan HIV/AIDS Melalui Pendidikan - Sebuah kutipan

Apa itu HIV dan AIDS
HIV singkatan dari “Human Immunodeficiency Virus”. Virus ini adalah virus yang diketahui menjadi penyebab AIDS [Acquired Immune Deficiency Syndrome]. Jika seseorang positif HIV, ini berarti mereka terinfeksi virus tersebut. Seseorang yang terinfeksi dengan HIV tidak mempunyai AIDS selama virus tersebut secara serius merusak sistem kekebalan, membuat mereka lemah/mudah terserang infeksi, beberapa di antaranya menyebabkan kematian. HIV ditularkan melalui cairan tubuh kebanyakan dalam darah, sperma, cairan vagina dan ASI.

Hanya ada 4 cara anda dapat menjadi HIV positif
  1. Berhubungan seksual tanpa menggunakan pelindung dengan orang yang terinfeksi [kasus kebanyakan];
  2. Berbagi jarum suntik atau alat suntik yang terkontaminasi atau alat tindik;
  3. Darah dan produk darah melalui, contohnya, transfusi, pencangkokan organ atau jaringan yang terinfeksi;
  4. Penularan melalui ibu yang terinfeksi kepada anak dalam kandungan atau pada saat kelahiran dan pemberian ASI.

Anda tidak dapat HIV dengan
  1. Berjabat tangan
  2. Berbagi alat potong
  3. Berpeluka
  4. Minum dari mata air
  5. Menggunakan gelas yang sama
  6. Berteman dengan penderita
  7. Bermain bersama
  8. Belajar bersama atau bersekolah di tempat yang sama
Strategi HIV/AIDS Nasional 2003-2007
Sebuah kutipan

Departemen Pendidikan Nasional: Strategi Pencegahan HIV/AIDS Melalui Pendidikan
Sebuah kutipan

Pencegahan HIV/AIDS

HIV/AIDS adalah masalah kesehatan dan masalah sosial. Karena penyebaran HIV/AIDS sangat kuat dipengaruhi oleh tingkah laku manusia, dan segala usaha untuk pencegahannya haruslah mempertimbangkan faktor ini.

Usaha pencegahan di antara populasi umum terdiri dari perbaikan ketrampilan dan pengetahuan, dalam cara yang dapat diterima oleh nilai-nilai agama dan norma-norma budaya, tentang bagaimana virus ini berpindah, konsekuensi dan pencegahannya, penggunaan metode IEC yang telah ada.

Penyebarluasan pengetahuan melalui jalur pendidikan formal dan informal begitu juga melalui jalur agama dicapai dengan cara sistematis memasukan material tentang HIV/AIDS ke dalam kurikulum reguler mereka.

Penerapan yang sesuai dalam program IEC juga membutuhkan kapasitas yang membangun pada pekerja kesehatan di garis depan, pekerja sosial, pekerja lapangan, guru, pelatih trampil dan lain-lain.

Usaha pencegahan ditujukan pada populasi yang beresiko tinggi seperti para pekerja seks dan klien mereka, PLHA dan partnernya, IDUs, dan mereka yang secara umum pekerjaannya beresiko terinfeksi HIV/AIDS seharusnya didasari ukuran pencegahan efektif seperti penggunaan kondom, pengurangan resiko, ketaatan beribadat sebagai tindakan pencegahan universal dan sebagainya.

Bekerja pada konsep dasar ini, kelompok target berikut perlu untuk digambarkan

Kata Pengantar

Seperti kita ketahui bahwa masalah HIV/AIDS bukan semata-mata masalah kesehatan tetapi mempunyai implikasi politik, sosial, agama dan hukum. Bahkan bila tidak dilakukan penanganan yang sungguh-sungguh maka dampaknya secara nyata, cepat atau lambat dapat menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia dan pada akhirnya hal ini akan mengancam upaya bangsa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Penanggulangan HIV/AIDS yang cukup efektif dilakukan melalui pendidikan baik kepada peserta didik, guru maupun tenaga kependidikan baik pada jalur pendidikan formal maupun non formal, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk mengintegrasikan materi HIV/AIDS pada setiap kegiatan pelatihan atau kegiatan belajar mengajar yang relevan, bahkan dapat pula dilakukan secara khusus melalui media Komunikasi, Informasi dan Edukasi [KIE] yang relevan.

Strategi Pencegahan HIV/AIDS ini disusun dengan mengacu kepada Strategi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS 2003-2007 dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pedoman Pencegahan HIV/AIDS melalui pendidikan. Strategi Nasional ini dimaksudkan sebagai acuan dan pedoman bagi para pengelola pendidikan baik di Pusat maupun daerah, serta lembaga swadaya masyarakat [LSM] dalam melakukan upaya pendidikan pencegahan HIV/AIDS. Setiap unit kerja/lembaga penanggung jawab program dapat mengembangkan lebih lanjut strategi yang tetap serta program yang sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing.

4 komentar:

sapi-ra mengatakan...

waduh penyakit yang satu ini serem juga nih. bagus ping jadinya kamu nulisin cara yang ga mungkin orang tertular dengan cara itu. krn kadang2 orang suka salah tentang itu

weny mengatakan...

ini artikelnya panjang bgt deh ping hehehe tapi bagus kok jadi kita lebih tau deh

wicak sidopekso mengatakan...

gila ini mah serem bgt bagus ditaro informasinya (klise)

Fajril_21 mengatakan...

artikelnya bagus euy..

biar masyarakat tau kl virus HIV tuh g gampang nular, jadi g pada takut buat interaksi ma pengidap HIV+

ODHA juga temen kita euy